Ditching (Pendaratan di Air)

Ditching, (1) Mendaratkan pesawat d air. (2) Pendaratan darurat d laut, sungai, atau perairan yang terpaksa d lakukan oleh kapten pilot karena pesawat tdk mampu mengudara. (3) Pada 15 Januari 2009 pesawat A320-200 US Airways melakukan ditching d North River, bagian dari Hudson River yang posisinya berada antara manhattan (New York) dengan Weehawken (New Jersey), setelah pesawat mengudara dari bandara LaGuardia, Long Island, New York Charlotte, North Carolina. Pesawat melakukan ditching karena ke-2 mesinnya kehilangan daya akibat serangan burung (Bird Strikes), sehingga pesawat hanya mampu terbang rendah. Pilot Chesley B. Sullenberger menyebrangkan pesawat ke wilayah Bronx, kemudin secara perlahan berbalik ke arah barat daya melintas d atas jembatan George Washington; dan pesawat kemudian melakukan ditching d Hudson River. Mesin pesawat sebelah kiri patah menghantam sungai. Seluruh penumpang berjumlah 155 orang, termasuk awak pesawat selamat (tdk ada korban jiwa).


Pesawat USAirways A320 registrasi N160US ditching d Sungai Hudson,New York, 9 November 2006.



(4) Pesawat B-737-300 Garuda Indonesia (GA-421) rute Mataram Yogyakarta melakukan ditching d sungai Bengawan Solo, d Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dengan selamat, pada 16 Januari 2002. Kedua mesin pesawat mati (tdk berfungsi), ketika pesawat descend (mengurangi ketinggian) dari 32.000 kaki ke 23.000 kaki memasuki cloud (awan) yang bercuaca buruk d sertai hujan dan badai, mesin pesawat tiba-tiba mati. Setelah d lakukan dua kali relight/restart, mesin pesawat tetap mati, sementara waktu-ketinggian trus drop dan akhirnya keluar dari cloud. Ketika keluar dari awan, terlihat aliran air Sungai Bengawan Solo, dan dalam perundingan yg singkat antara Capt. dengan Co-pilot, dengan keadaan situsasi genting tersebut, kapten pilot Abdul Rozaq langsung mengambil keputusan untuk melakukan ditching. Ditching d Sungai Bengawan Solo ini dinilai spektakuler karena tingkat kesulitannya tinggi, dan seluruh penumpang (54 orang) dalam keadaan selamat (tdk ada korban jiwa), namun satu pramugari meninggal (Santi Anggraeni) akibat terlempar ketika pesawat mendarat kena batu besa, sebenarnya santi terlempar bersama pramugari lainnya namun yg satu terlemparnya dekat sementara Santi terlempar jauh. Seluruhawak pesawat GA-421 mendapat penghargaan Adi Karya Dirgantara Darma dari Pemerintah karena awak pesawat  telah menunjukkan tindakan positif, menghindarkan terjadinya kecelakaan/bahayalebih besar, dengan melakukan ditching d Sungai Bengawan Solo.

Pesawat Boeing 737-300 Garuda Indonesia ditching di Sungai Bengawan Solo, Klaten, Jawa Tengah.



(5) Pada 22 November 1968 pesawat DC-8 Japan Airline (JAL) yg d terbangkan kapten pilot Kohei Asoh dari Bandara Haneda, Tokyo, Jepang ke San Fransisco, California, melakukan ditching d Teluk San Fransisco, California atau 2,5 km dari ujung landasan 28L Bandara San Fransisco, saat pesawat akan melakukan pendaratan (approach). Seluruhberjumlah 107 orang, termasuk awak pesawat dalam keadaan selamat (tdk ada korban jiwa). Pesawat DC-8 Japan Airline (JAL) ini merupakan armada baru, yg d roll-out pada mei 1968; dan dioperasikan Japan Airline (JAL) sekitar enam bulan. Saat mengalami accident, pesawat tersebut baru memiliki 1.700 jam terbang (flight hours). Pasca ditching pesawat DC-8 menjalani perbaikan oleh United Airlines. Pada 26 Maret 1969, pesawat DC-8 tersebut menjalani uji-terbang; dan d serahkan ke Japan Airline (JAL) pada 31 Maret 1969. Perbaikan pesawat tersebut menelan biaya empat juta dollar AS ($4.000.000). Pesawat DC-8 d operasikan Japan Airline (JAL) selama 14 tahun, yg akhirnya pesawat tersebut d jual ke Air ABC pada Maret 1983 dengan registrasi TF-BBF.
Pesawat DC-8 Japan Airline (JAL) ditching d Teluk San Fransisko pada 22 November 1968

About the author

Admin
Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 komentar:

Copyright © 2013 Genpeace and Blogger Themes.